Kali ini ane posting mengenai sejarah dunia kita sahabat, nich berawal dari tugasnya adixz chang e suruh browsing di internet. Dan akhirnya setelah ane lama cari ketemu di
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api dan yang lainnya sampai akhirnya ane otak atik kayak gni nich da gambarnya juga,.....!!!!
A. LATAR BELAKANG
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer. Di mana-mana asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua listrik mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa
Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat
gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini
Muhammad Toha dan
Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut dengan
dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam
Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu
Halo, Halo Bandung yang nama penciptanya masih menjadi bahan
perdebatan.
Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo, Halo Bandung" secara resmi ditulis, menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.
Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembumihangusan tersebut. Jenderal
A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang dalam pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan
Dewi Sartika), setelah kembali dari pertemuannya dengan
Sutan Sjahrir di
Jakarta, memutuskan strategi yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.
"Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air." - A.H Nasution,
1 Mei 1997Setelah tiba di
Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng Laoetan Api".
B. KESIMPULAN
C. GAMBAR-GAMBAR PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API
Gambar. 1. Kantor Berita Domei (Jl. Ir. H. Juanda-Sultan Agung ); teks Proklamasi pertama kali dibaca oleh rakyat Bandung
Gambar.2. Gedung Denis (Bank JABAR), Persimpangan Jl. Braga dan Naripan; insiden bendera yang dilakukan oleh E. Karmas dan Moeljono sekitar Oktober 1945.
Gambar.3. Gedung Asuransi Jiwas Raya (Jl. Asia Afrika); dahulu markas Resimen 8. “Tanggal 13 Oktober 1945, kurang lebih jam 9.00, pimpinan TKR sedang berapat di Gedung NILMIJ sebelah utara alun-alun.
Gambar.4. Rumah di Jl. Simpang; tempat perumusan serta diputuskannya pembumihangusan Kota Bandung
Gambar.5. Jalan Oto Iskandardinata-Jalan Kautaman Istri.
Gambar.6. Rumah dan Markas Kolonel Abdul Haris Nasution (Jl. Dewi Sartika)
Gambar.7. Pertigaan Lengkong dalam – lengkong tengah; tempat tinggal warga Indo-Belanda “6 Desember 1945, Lengkong Besar dibom oleh pesawat Thunderbolt Inggris. Banyak orang Indo Belanda yang tinggal di daerah ini,”
Gambar.8. Jalan Jembatan Baru; Garis Pertahanan pemuda pejuang saat terjadintya pertempuran lengkong.
Gambar.9. SD ASMI (Jl. Asmi); markas Pemuda Pejuang sebelum Peristiwa Bandung Lautan Api.
Gambar.10. Jalan Mohammad Toha; gedung pemancar NIROM yang digumakan untuk menyebarkan Proklamasi RI ke seluruh Indonesia dan dunia.
Semoga bermanfa'at sahabat,.......!!!!